Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan --

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasallan--

Eksotisme Kaligua

BUS ROMBONGAN kami pun belum betul-betul tiba di lokasi Wisata Agro Kaligua, tapi mata sudah disambut pemandangan alam menawan. Ya, sejak dari Desa Kretek Kecamatan Paguyangan menuju lokasi wisata, lelah dan penat ditubuh setelah menempuh perjalanan mendadak lenyap terhipnotis keindahan alam. Di sepanjang kanan kiri jalan berkelok-kelok itu, hamparan persawahan tegalan berbukit hijau. Dari kejauhan terlihat lembah curam, hunian rumah warga tampak seperti berada di atas negeri berawan. Gumpalan kabut tipis berpendar di antara rindangnya hutan pinus sudah menyambut rombongan press tour yang digelar Bagian Humas Sekda Brebes, Sabtu (12/11).

Decak kagum makin menjadi saat kaki kami betul-betul telah menginjak tanah Kawasan wisata Agro Perkebunan Teh Kaligua di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes berada pada ketinggian 1200 - 2050 m dpl berada di lereng barat Gunung Slamet. Udaranya sangat dingin, antara 8° - 22° C, pada musim penghujan dan mencapai 4° -12° C pada musim kemarau. Perkebunan teh milik PTPN IX Jateng itu terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan, atau sekitar 15 kilometer dari Bumiayu. Jalur transportasi dapat ditempuh melalui jalur utara via Brebes atau Tegal-Bumiayu-Kaligua, Cirebon-Bumiayu-Kaligua, dan jalur selatan via Purwokerto-Paguyangan-Kaligua. Jalur tersebut dilewati jalan utama Tegal-Purwokerto, tepat masuk lewat pertigaan Kaligua, Kretek. Perjalanan mulai berkelok-kelok, dan naik-turun. Tapi percayalah, keindahan alam Kaligua akan menebus semua penat jarak tempuh.

Seluas mata memandang hamparan perkebunan teh hijau royo-royo tampak berbinar-binar. Rumah-rumah penduduk dan pepohonan tampak seolah-olah menjadi lautan luas memutih bahkan seluas mata memandang, lembah ngarai nan curam di sana itu menyatu dengan awan-awan kelabu. Bahkan, dari salah satu tempat di perkebunan teh Kaligua kita dapat menikmati keindahan puncak gunung Slamet dari dekat, yaitu puncak Sakub, sekaligus kita dapat melihat keindahan gunung Ciremai, Tegal, dan Cilacap. Kaligua is beauty. Elok, menyimpan sejuta eksotisme alam pegunungan. Belum lagi, kesejukan udaranya tanpa polusi hingga melegakan pernafasan karena tersedianya oksigen di alam terbuka.

Produk perkebunan teh Kaligua ini berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Setiap wisatawan yang berkunjung, dapat langsung menikmati hangatnya teh hitam Kaligua atau dapat dijadikan sebagai oleh-oleh. Kebetulan saja, hari itu tidak banyak pemetik pucuk teh yang beraktiivitas. Hanya beberapa saja yang kami temui. "Kebetulan kalau saat-sat sekarang, pucuk (daun) teh sedang sedikit. Para pemetik pun tidak banyak yang kerja. Saya saja hanya dapat lima kilo saja," kata Ratih (48) salah satu butuh petik teh.

Pada saat kondisi normal, dirinya mengaku bisa mendapatkan 20 kilogram pucuk teh setiap harinya. Untuk setiap kilogram, Ratih dan kawan-kawannya biasa mendapat Rp 350.

Tak hanya kebuh teh yang menjadi andalan. Kaligua yang merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda juga menyisakan catatan sejarah. Pabrik teh Kaligua sendiri dibangun pada tahun 1889 dikelola oleh warga Belanda bernama Van De Jong dengan nama perusahaan Belanda John Fan dan Pletnu yang mewakili NV Culture Onderneming. Sebagai penghargaan makam Van De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua. Disamping itu, beberapa situs wisata menarik yang berada di seputaran Kaligua seperti Gua Jepang, Tuk Bening, Gua Angin, Makam Pendiri kebun Van De Jong juga sangat sayang untuk dilewatkan. Oh ya, tidak jauh dari Kaligua, juga terdapat OW Telaga Renjeng tempat habitat jutaan lele 'raksasa' yang menyimpan misteri.

Kawasan perkebunan teh Kaligua, memang menarik sebagai tempat wisata bagi keluarga atau teman sejawat untuk refreshing. Apalagi, di lokasi juga tersedia fasilitas homestay (penginapan) yang cukup baik, gedung pertemuan, areal Camping, outbond, Gazebo, lapangan olahraga, wisata anak, kafe hingga sarana Ibadah dan lainnya.

Hingga tak terasa, waktu dua jam yang kami nikmati harus segera berakhir. Seratusan wartawan dan staf Bagian Humas pun harus mengakhiri press tour. Memang, rasanya belum cukup untuk menjelajahi resonansi keindahan alam Kaligua itu. Ingin lebih lagi. Namun, setidaknya tour ke Kaligua ini bisa sekadar meredakan ketegangan hidup dari akibat cambuk deru-deram keriuhan kerja sehari-hari. (ismail fuad)
Share on Google Plus

About admine

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar