Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan --

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasallan--

Arisan Hewan Kurban, Bantu Orang Ibadah Kurban

IBADAH kurban, selama ini selalu identik dengan ibadah bagi orang kaya atau orang yang mampu. Padahal, tidak selamanya benar. Kini banyak cara dilakukan umat Islam agar bisa berkurban, terutama bagi yang belum mampu sendiri. Salah satunya dengan mengadakan arisan seperti dilakukan ibu-ibu yang terkumpul dalam wadah jamiyahan Al-Khairiyah Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba. Dengan cara tersebut, anggota jamiyahan bisa berkurban.

"Alhamdulillah, tahun ini arisan hewan kurban bisa selesai, begitupun tahun kedepannya agar semua anggota arisan bisa korban semua," ketua koordinator Jamiyah, Hj Ratih Zulfa, kemarin (2/10).

Peserta arisan di jamiyahan itu, kata Ratih, tidak ada paksaan. Dari sekitar 45 anggotanya jamiyah, yang mengikuti arisan ada 35 orang. Dalam arisan kurban itu, anggota yang mengikuti setiap bulannya hanya dikenai setoran Rp 5 ribu/orang. Mendekati hari raya Idul Adha, panitia arisan hewan mengundi siapa anggota yang dapat arisan hewan kurban. Tahun ini, arisan tersebut berhasil mengumpulkan uang Rp 12 juta yang dibelikan 4 ekor kambing. Setelah diundi kocok, yang mendapatkan kesempatan berkurban itu antara lain Taripi (48), Warsum (51), Sholihah (49) dan Rijih (55). "Karena arisan semua anggota memiliki kesempatan yang sama diundi setiap menjelang Idul Adha, tahun depan juga begitu jadi bergilir. Jadi arisan ini tujuannya membantu agar anggota bisa berkorban," sambungnya.


Meskipun uang untuk membeli kurban itu didapat dengan cara arisan, namun semua anggota jamiyah, baik yang dapat arisan maupun yang tidak dapat arisan juga hadir semuanya untuk bersama-sama menyaksikan sehingga memenuhi rasa adil. Taripi, salah seorang anggota yang tahun mendapat giliran hewan kurban mengaku terharu. Pasalnya, dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan untuk berkurban pada hari raya Idul Adha itu nyaris tidak mungkin dilakukan karena harga hewan kurban yang selalu naik setiap tahunnya. "Kalau tidak arisan mungkin susah saya bisa kurban, apalagi saya tidak punya suami lagi. Alhamdulillah tahun ini berkesempatan kurban karena ikut arisan. Rencananya saya mau titip di musholah untuk penyemblihan hewan kurbannya," kata Taripi. (ismail fuad)
Share on Google Plus

About admine

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar