Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan --

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasallan--

Jurnalis Narsis

Kepada teman-temannya, ia selalu mengaku namanya Joe. Tentu ini berkaitan dengan sikapnya yang narsis, ingin membanggakan diri sendiri seperti anak muda sekarang yang gemar ber-facebook, lalu membanggakan status dan foto-foto di wall-nya. Joe adalah nama dari Paijo atau lengkapnya Paijo Perdana Primadi Kuswanto Purwomaruto. Kendati kerap memperkenalkan diri bernama Joe, rekan-rekannya lebih suka memanggil Paijo. Alasannya jelas, nama Joe terlalu ganteng untuk potongannya yang ndeso.
Paijo adalah sarjana pengangguran yang setahun luntang-lantung di rumah pamannya di Jakarta. Genap setahun menebar lamaran kerja, dia diterima di Majalah Bisnis Moncer. Di majalah ini, karier Paijo cepat melesat. Sebabnya tak lain karena dia termasuk wartawan yang hebat, pintar memburu narasumber dan suka melakukan investigasi dengan teknik yang jarang dilakukan wartawan lain.

Tapi suatu kali, hasil investigasi Paijo membuat sang nara sumber, Bos PT Perkutut Menari Ltd berang luar biasa akibat liputan Paijo. Seorang ajudannya menelepon kantor Bisnis Moncer sambil emosi. Paijo ketakutan, dan bersiap menerima hukuman. Apalagi penjab halamannya, Mas Kendor lepas tangan dari tanggung jawab. Paijo harus menanggung hasil liputannya sendiri. Paijo pasrah pada kemungkinan dikriminalisasi akibat liputannya.

Tapi kenyataannya, Bos PT Perkutut Menari Ltd tidaklah marah akibat liputan itu. Bahkan jemputan yang dijanjikan berubah jadi undangan dinner. Paijo pun lega dan menghabiskan semua makanan yang dihidangkan sang bos, Pak Sentot Rejeki. Awalnya, Bos PT Perkutut Menari ini memang marah besar, tapi berubah ramah karena berpikir sebaliknya. Awalnya tak mau diekspos, namun kini merasa saatnya tiba baginya untuk ekspos karena ekspansi perusahaannya yang sudah luar biasa. Investigasi Paijo jadi jawabnya.

Novel Jurnalis Narsis ini kocak luar biasa, menceritakan Paijo dan kisahnya sebagai jurnalis muda dengan sangat lucu, unik, dan menarik. Doni Indra berhasil mengocok perut pembaca dengan bacaan yang segar, ringan, namun cukup berbobot. Cukup berbobot karena di dalamnya juga ada pembahasan dan wawasan tentang bisnis dan pasar modal yang sebenarnya rumit, namun dibuat mudah oleh penulisnya.

Data Buku:

Judul: Jurnalis Narsis
Penulis: Doni Indra
Editor: Nurhadiansyah
Desain Sampul:Tri Widiatmaka
Penerbit: Lingkar Pena, April 2010, Cetakan pertama.
Halaman: xii +206
Ukuran: 19×12 cm


Peresensi M Amin
Share on Google Plus

About admine

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar