Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan --

Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasahlan--Sugeng Rawuh--Selamat Datang--Wellcome--Ahlan Wasallan--

Demokrasi La Rayba Fihi

Demokrasi itu harga mati.
Demokrasi itu kebenaran sejati.
Demokrasi itu La roiba fih, tak ada keraguan padanya.

Demokrasi itu bak "perawan" yang merdeka dan memerdekakan. Watak utama demokrasi adalah "mempersilahkan". Tidak punya konsep menolak, menyingkirkan atau membuang. Semua mahluk penghuni kehidupan berhak hidup bersama "si perawan" yang bernama demokrasi, bahkan berhak memperkosanya; yang melarang memoerkosanya bukan si perawan itu sendiri, melainkan "sahabat"nya yang bernama moral dan hukum.

Dengan Rasa nasionalisme yang tinggi buku ini mengulas masalah pemilihan presiden, golput, paguyuban ahli surga, bahkan menyentil negeri kita layaknya Gatotkaca gagah perkasa tapi menderita sakit lupus. Dan yang tak kalah penting, bagaimana soal Islam Indonesia yang bersikap "look up" kepada Timur Tengah, sementara Timur Tengah cenderung "look down" kepada Islam Indonesia. Bagaimana sikap kita terhadap ini?


Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=99805442434
Share on Google Plus

About admine

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar